Kota Medan, 14 Oktober 2024 — Dalam upaya memperkuat Iklim Kebinekaan di lingkungan pendidikan, Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Puspeka Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Advokasi Implementasi Pemanfaatan Produk Kebinekaan bagi Pemangku Kepentingan di Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan advokasi ini merupakan bagian dari upaya lanjutan program penguatan kebinekaan yang telah dilaksanakan di beberapa provinsi sebelumnya.
Kepala Puspeka Kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami, menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang inklusif. Dia mengatakan, dalam rangka meningkatkan nilai Iklim Kebinekaan, Pusat Penguatan Karakter telah melahirkan beberapa produk-produk Kebinekaan. “Besar harapan kami produk-produk terkait Kebinekaan yang telah diluncurkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan,” katanya saat memberikan sambutan secara daring pada pembukaan kegiatan, Senin (14/10/2024).
Acara berlangsung selama tiga hari mulai 14 s.d. 16 Oktober 2024, di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bangunan dan Listrik (BBPPMPV-BBL), Kota Medan. Peserta yang hadir berasal dari unsur Unit Pelaksana Teknis (UPT), Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Komunitas Belajar, Sidina Community, dan Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (MLKI). Turut hadir perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Rusprita menyebutkan, produk-produk kebinekaan tersebut di antaranya adalah Modul Wawasan Kebinekaan Global, Modul Panduan Proyek Profil Pelajar Pancasila Tema Bhinneka Tunggal Ika, Buku Aktivitas Kreatif, dan Buku Panduan Untuk Orang Tua PAUD. “Selamat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Mari jadikan wadah ini sebagai tempat mendapatkan ilmu khususnya Kebinekaan,” ujar Rusprita. Adapun produk-produk tersebut dapat diakses pada laman https://cerdasberkarakter.kemendikdasmen.go.id/bersamacintaikeragaman
Kepala BBPPMPV BBL Rasoki Lubis mengatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memahami lebih dalam mengenai berbagai aspek kebinekaan, khususnya di Sumatera Utara, yang merupakan cerminan keragaman di Indonesia. “Merawat kebinekaan harus menjadi modal yang kuat untuk memajukan bangsa ini,” ujarnya.
Ketua Komunitas AGBSI Sumatera Utara, Saripuddin Lubis, menyampaikan, komunitas belajar memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan nilai-nilai kebinekaan kepada seluruh lapisan masyarakat. “Kebinekaan harus dijadikan landasan kuat dalam membangun bangsa yang harmonis.” katanya.
Pelaksana Harian. Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Suhendri menyampaikan, Setiap satuan pendidikan harus dipastikan menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua. Hal ini, kata dia, mengacu pada Peraturan Mendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. “Mudah-mudahan dengan kegiatan advokasi ini, kita bisa bersama-sama mengawal terciptanya satuan pendidikan yang menghargai kebinekaan dan keberagaman sebagai modal besar dalam pembangunan bangsa,” tuturnya.
Materi kegiatan dirangkai dengan simulasi dan diskusi mengenai cara mendiseminasikan produk kebinekaan di sekolah masing-masing. Dengan adanya advokasi ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, satuan pendidikan, dan komunitas lokal akan semakin kuat dalam membangun budaya kebinekaan dan inklusivitas, demi terciptanya generasi muda yang cerdas, berkarakter Pelajar Pancasila, dan mampu memajukan bangsa.
Pusat Penguatan Karakter
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
#CerdasBerkarakter
#BersamaCintaiKeragaman