Semarang, 2 Oktober 2025 — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter menyelenggarakan kegiatan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah pada Selasa (30/9). Keberhasilan implementasi kebijakan penguatan karakter sangat dipengaruhi oleh peran aktif dari Catur Pusat Pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media, yang bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam pelaksanaan kebijakan penguatan karakter di satuan pendidikan terutama penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH).
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Penguatan Karakter (Kapuspeka), Rusprita, menyampaikan bahwa dunia pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari adiksi gawai, fenomena generasi strawberry dan generasi nocturnal, hingga keterlibatan anak-anak dalam konten online. Menurutnya, kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah, khususnya Kemendikdasmen, sejalan dengan visi misi pemerintahan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya penguatan karakter demi mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
“Tujuh kebiasaan baik ini walaupun terlihat sederhana, tapi ternyata memiliki dampak yang besar dalam pembentukan karakter. Terkait bagaimana anak menghargai waktu, karakter kedisiplinan, empati, karakter kuat, karakter menghargai dirinya sendiri dengan menjaga kesehatan, karakter untuk ingin terus belajar, dan juga lain-lain,” ujar Rusprita.

Kapuspeka menambahkan salah satu tantangan yang dihadapi anak-anak saat ini adalah kecenderungan untuk mager atau malas bergerak. Karena itu, peran orang tua dan guru menjadi sangat penting dalam mengarahkan minat dan bakat anak agar selalu terlibat dalam kegiatan positif. Melalui Senam Anak Indonesia Hebat dan berbagai ekstrakurikuler, energi besar yang dimiliki anak dapat tersalurkan dengan baik sehingga tidak terbuang pada aktivitas negatif. Keterlibatan anak dalam kegiatan ini juga membantu membentuk karakter, meningkatkan rasa percaya diri, serta mengembangkan kemampuan bersosialisasi.
“Tugas kita adalah bagaimana bisa mengarahkan energi-energi besar dari anak-anak ini dengan mengikuti aktivitas-aktivitas yang positif. Ini adalah tugas kita untuk bisa menyediakan berbagai pilihan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat. Insya Allah itu juga akan mengembangkan soft skill, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan mereka untuk bersosialisasi,” jelasnya.
Rusprita juga menyebut bahwa kehadiran media memegang peran penting dalam Catur Pusat Pendidikan. Media bukan hanya pelengkap, tetapi menjadi sumber pembelajaran yang membentuk cara berpikir, bersikap, dan berperilaku anak-anak di luar lingkup keluarga dan sekolah.
“Media menjadi corong informasi yang luar biasa penting, terutama untuk anak-anak kita yang sudah memang menjadi digital native. Seringkali misalnya kita sebagai orang tua atau sebagai guru melarang anak-anak kita untuk tidak melakukan sesuatu. Tapi begitu melihat di media sosial, misalnya publik figur yang dia lihat melakukan hal sebaliknya, itu justru yang mungkin lebih dipercaya oleh adik-adik,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Advokasi Penguatan Karakter, Agus Muhammad, menegaskan tujuan dari kegiatan ini tidak hanya fokus pada sosialisasi kebijakan, tetapi juga pada upaya mewujudkan pendidikan yang inklusif, beragam, dan berkarakter melalui pembiasaan positif di sekolah.
“Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah kita ingin mensosialisasikan berbagai kebijakan penguratan karakter, khususnya terkait dengan penguatan pendidikan karakter melalui pembiasan di satuan pendidikan, kemudian budaya belajar aman, nyaman dan gembira, dan terkait dengan bagaimana mewujudkan inklusivitas dan kebenekaan.” Tutup Agus.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang berasal dari berbagai unsur komunitas sekolah, mulai dari SMP, SMA, SMK, hingga SLB, termasuk kepala sekolah melalui MKKS. Selain itu, hadir pula perwakilan mitra organisasi, komunitas keagamaan, orang tua, komunitas pendidikan, serta media massa. Kehadiran berbagai pihak ini menjadi bagian dari strategi mewujudkan penguatan karakter melalui catur pusat pendidikan nantinya diharapkan menghasilkan rencana tindak lanjut yang memetakan peran masing-masing pihak serta intervensi yang bisa dilakukan secara kolaboratif dan akan menjadi acuan bersama untuk evaluasi ke depan.
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua #KemendikdasmenRamah