Jakarta, 4 Juni 2025 — Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, terus berkomitmen dalam memperkuat ekosistem pendidikan karakter di satuan pendidikan melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Webinar Solusi (Sosialisasi dan Diskusi) seri Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan (PPKPSP).
Webinar ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan akun Youtube Cerdas Berkarakter pada Rabu, 4 Juni 2025 yang diikuti lebih dari 8.400 peserta, terdiri dari perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, UPT Kementerian, kepala sekolah, guru, serta tenaga pendidik dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan secara luas Buku Panduan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai acuan dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter di lingkungan satuan pendidikan.
Webinar Solusi ini secara resmi dibuka oleh Kepala Pusat Penguatan Karakter Rusprita Putri Utami, yang berlangsung secara daring. Kapuspeka menyampaikan bahwa komitmen Pemerintah dalam memperkuat pendidikan dan pembangunan karakter bangsa telah tertuang dalam Asta Cita keempat Presiden Prabowo, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul melalui sistem pendidikan nasional yang menekankan tidak hanya pada kecerdasan akademik, tetapi juga pembentukan budi pekerti sejak usia dini. Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah peluncuran Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH) oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, pada 27 Desember 2024. Ia menjelaskan bahwa G7KAIH telah diimplementasikan di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, dengan pendekatan berbasis kelas, budaya sekolah, dan kegiatan masyarakat.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran seluruh unsur Catur Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat, dan media) untuk mendorong internalisasi kebiasaan baik di kalangan anak-anak. Dalam kesempatan tersebut, Rusprita juga menyoroti pentingnya partisipasi satuan pendidikan dalam Survei Evaluasi Baseline (SEB) sebagai bagian dari implementasi Surat Edaran Bersama (SEB) Tiga Menteri tentang penguatan pendidikan karakter. Sejak dibuka pada 14 Mei hingga 2 Juni 2025, survei ini telah diikuti oleh lebih dari 1,8 juta responden dari 98.715 satuan pendidikan, atau sekitar 24% dari total satuan pendidikan di Indonesia. “Kami sangat mengapresiasi dukungan luar biasa dari Ditjen PAUD Dasmen, BPMP, Dinas Pendidikan, dan satuan pendidikan yang telah berpartisipasi aktif dalam survei ini,” ujar Rusprita.
Untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi satuan pendidikan, Kemendikdasmen memperpanjang batas waktu pengisian survei hingga 13 Juni 2025. Selain itu, webinar ini juga difokuskan pada penyampaian penjelasan teknis pelaksanaan survei dan diseminasi konten edukasi seperti Buku Panduan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang dapat digunakan langsung oleh guru dan tenaga pendidik di sekolah masing-masing.
“Kami berharap melalui webinar ini, satuan pendidikan memperoleh kejelasan informasi baik untuk implementasi maupun evaluasi karakter berbasis pembiasaan. Dukungan Bapak/Ibu semua akan sangat menentukan keberlanjutan gerakan ini,” pungkasnya.
Webinar ini juga menghadirkan dua narasumber kompeten, yang pertama Kosasih Ali Abu Bakar, Analis Kebijakan Ahli Madya Puspeka, yang memaparkan Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan (Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat) pada Satuan Pendidikan. Kosasih menjelaskan konsep, tujuan, panduan, dan juga berbagai konten penguatan karakter melalui G7KAIH yang sudah diproduksi oleh Puspeka Kemendikdasmen. “Anak Indonesia diharapkan tidak hanya sehat secara fisik, tapi harus cerdas, kreatif, dan bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya. Mari kita jadikan gerakan ini sebagai partisipasi semesta menuju gerakan kultural yang mengakar pada anak sejak dini,” ucap Kosasih.
Sesi berikutnya diisi oleh Andreas Yoga Aditama, Ketua Tim Pemantauan dan Evaluasi Puspeka, yang memaparkan teknis evaluasi Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan. Dalam pemaparannya, Andreas kembali mengingatkan seluruh Dinas Pendidikan dan satuan pendidikan untuk segera mengisi instrumen survei. Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis sebagai dasar penyusunan langkah strategis Kemendikdasmen dalam memperkuat pendidikan karakter di masa mendatang. “Harapannya, sebelum tanggal 13 Juni seluruh satuan pendidikan sudah menyelesaikan pengisian survei, agar kami dapat segera melakukan pengolahan data, evaluasi, dan perbaikan untuk meningkatkan program penguatan karakter ke depannya,” ungkap Andreas.
Tujuan penyelenggaraan webinar ini diharapkan dapat membawa manfaat konkret bagi semua pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari kementerian/lembaga, satuan pendidikan, guru dan tenaga kependidikan, hingga peserta didik dan masyarakat. Melalui kolaborasi yang kuat dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia, Gerakan 7KAIH diharapkan dapat menjadi gerakan partisipasi semesta dalam menciptakan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Tonton Webinar Solusi di youtube Cerdas Berkarakter : https://www.youtube.com/live/c5pmeYoF4g0?si=LW7DdbYD4UF2ZIAh. Informasi lebih lanjut mengenai buku panduan dan materi edukasi 7KAIH dapat diakses melalui laman resmi cerdasberkarakter.kemendikdasmen.go.id. (Pusat Penguatan Karakter, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah)