Jakarta, 14 Juli 2025 – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, hadir di SMA Negeri 22 Jakarta untuk meninjau langsung pelaksanaan hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah.
Dalam kesempatan tersebut, Wamendikdasmen bertindak sebagai pembina upacara dan memberikan amanat kepada seluruh warga sekolah, termasuk siswa baru yang secara resmi memulai perjalanan pendidikan mereka di tingkat SMA.
“Hari ini adalah momen penting dan bersejarah bagi adik-adik murid baru. Ini bukan sekadar awal tahun ajaran, tetapi juga awal dari langkah baru dalam menata masa depan. Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah adalah ruang adaptasi yang harus menyenangkan, aman, dan membangun karakter,” ujar Atip dalam amanatnya di Jakarta, Senin (14/7).
Ia menekankan bahwa MPLS Ramah tidak boleh diisi dengan kegiatan yang merendahkan martabat siswa, tidak relevan secara edukatif, ataupun menyulitkan peserta didik. Aktivitas seperti membawa barang-barang tidak penting, memberi tugas yang tidak esensial, hingga panggilan yang tidak pantas, menurutnya harus dihindari.
“Kita mencanangkan MPLS Ramah, artinya betul-betul fokus pada pengenalan lingkungan sekolah secara menyenangkan dan membangun, mulai dari proses belajar-mengajar, interaksi sosial, hingga tata tertib sekolah. MPLS Ramah bukan tempat bagi praktik perpeloncoan dalam bentuk apa pun,” tegasnya.

Asesmen dan Pendidikan Karakter Jadi Penekanan
Selain penegasan soal larangan perpeloncoan, Wamendikdasmen juga menyampaikan bahwa MPLS Ramah tahun ini mengusung pendekatan pendidikan karakter dan penguatan etika. Salah satu instrumen pendukungnya adalah asesmen awal (diagnostik) yang dirancang untuk memahami kebutuhan belajar murid baru, bukan untuk menguji mereka.
“Asesmen dalam MPLS Ramah bukan ujian. Ini lebih pada pemetaan awal untuk melihat kesiapan, minat, dan potensi peserta didik agar guru dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran. Ini harus dimaknai secara positif, bukan sesuatu yang menakutkan,” jelasnya.
Untuk memastikan pelaksanaan MPLS Ramah berjalan sesuai pedoman, Kemendikdasmen, Dinas Pendidikan Provinsi, dan sekolah membentuk tim pemantau di lapangan. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjaga pelaksanaan MPLS Ramah tetap dalam koridor edukatif dan humanis.
Pesan untuk Kakak Kelas dan Komunitas Sekolah
Di akhir kunjungan, Wamendikdasmen menyampaikan pesan khusus kepada para murid senior agar menjadi teladan dan pendamping yang baik bagi adik-adik kelasnya.
“Kita ingin membangun budaya sekolah yang saling membimbing, bukan membebani. Kakak kelas harus hadir sebagai penyemangat, bukan sumber tekanan. Justru indah rasanya jika pertemuan awal ini menjadi awal dari persaudaraan yang tumbuh di lingkungan sekolah,” pungkas Atip.
Kemendikdasmen berharap praktik baik MPLS Ramah yang menekankan keselamatan, keceriaan, dan nilai-nilai karakter positif dapat menjadi standar nasional di seluruh satuan pendidikan. Sekolah harus menjadi rumah kedua bagi murid, tempat tumbuhnya ilmu, tumbuhnya harapan, dan tumbuhnya pribadi-pribadi tangguh yang siap menghadapi masa depan.
MPLS Ramah Diterapkan di SDN 07 Kramat Pela, Orang Tua Apresiasi Suasana Sekolah yang Nyaman
Dalam kesempatan terpisah, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto, melaksanakan pemantauan kegiatan MPLS Ramah di SDN 07 Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (14/7). Mariman mengatakan, bahwa orang tua dan murid yang terlibat dalam kegiatan MPLS Ramah di SDN 07 Kramat Pela terlihat senang dengan kegiatan ini.
Mariman menyampaikan, bahwa sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025 tentang MPLS Ramah, disebutkan bahwa tujuan MPLS Ramah adalah untuk menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan murid baru melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, pengenalan profil lulusan dan kegiatan lainnya terkait program pencegahan penyimpangan isu sosial.
Selain itu, Mariman mengatakan bahwa MPLS Ramah membantu murid baru untuk mengenal dan beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan satuan pendidikan. “Tidak hanya itu, MPLS Ramah juga membantu murid baru untuk mengenal dan beradaptasi terhadap sarana prasarana yang tersedia di lingkungan satuan pendidikan,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, salah satu orang tua murid SDN 07 Kramat Pela, Nuraini, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan MPLS Ramah. “Pada Jumat lalu (11/7), sekolah mengadakan kegiatan Pra-MPLS Ramah dan kami sebagai orang tua dilibatkan dalam persiapan, sehingga kami sebagai orang tua tahu kegiatan apa saja yang dilakukan anak anak saat pertama kali masuk sekolah. Sekolah memastikan tidak ada kekerasan yang ada adalah suasana aman, nyaman dan penuh kegembiraan,” kata Nuraini.


Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemendikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua #KemendikdasmenRamah