Di tengah hiruk-pikuk Kota Mataram, terdapat sebuah sekolah yang sederhana yakni SD Negeri 16 Cakranegara, sebuah sekolah yang tak pernah lelah membangun program unggulan untuk melahirkan generasi cerdas berkarakter. Ketika Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meluncurkan program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai salah satu program prioritas, kami menyambutnya dengan antusiasme yang luar biasa.
Gerakan ini mencakup kebiasaan baik seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, bukanlah sekadar daftar tugas, melainkan fondasi untuk membangun karakter anak-anak. Namun, kami menyadari bahwa dalam menerapkan program ini perlu adanya terobosan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah sehingga program berjalan secara efektif, efisien dan mudah dilaksanakan. Di sinilah inovasi lahir, bersama tim, kami menciptakan aplikasi digital bernama “Si Pendekar” (Sistem Informasi Pendidikan Karakter).
Aplikasi ini menjadi jawaban atas tantangan yang ada. “Si Pendekar” bukanlah sekadar alat pelaporan, melainkan sebuah ekosistem digital yang menghubungkan guru, siswa, dan orang tua. Setiap hari, siswa bisa mencatat kebiasaan mereka, guru bisa memantau perkembangan, dan orang tua bisa melihat laporan real-time tentang karakter anak-anak mereka. Ini menciptakan kolaborasi yang kuat, di mana pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di rumah. Aplikasi ini dapat diakses melalui laman https://akubisa.xyz.
Berikut berapa manfaat penerapan Tujuh Kebiasaan anak Indonesia Hebat melalui Si Pendekar yaitu:
- Memberikan gambaran terhadap perkembangan karakter siswa (7 KAIH) dari waktu ke waktu secara real time.
- Membangun karakter positif karena pencatatan ini membantu siswa untuk menyadari dan merefleksikan tindakan positif yang telah mereka lakukan dan mendorong terbentuknya budaya positif sekolah.
- Dengan adanya pengakuan dan apresiasi terhadap tindakan positif, siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berbuat baik.
Keberhasilan “Si Pendekar” tidak berhenti di SD Negeri 16 Cakranegara. kami memiliki visi yang lebih besar, mereplikasi aplikasi ini ke sekolah-sekolah di wilayah lain. Kami memilih Kabupaten Lombok Barat tepatnya di kecamatan Narmada yang dikenal dengan sebutan Kota Air karena Narmada merupakan daerah pinggiran hutan yang kaya akan sumber mata air. Sekolah-sekolah seperti SD Negeri 1 Selat, SD Negeri 1 Suranadi, dan SD Negeri 2 Suranadi menjadi sasaran kami.
Mengapa hutan? Karena di sana, anak-anak memiliki hubungan yang erat dengan alam. Program ini tidak hanya bertujuan membangun karakter pribadi, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan. Melalui “Si Pendekar”, kebiasaan baik yang dicatat seperti berolahraga di alam atau bermasyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan menjadi lebih bermakna.
Bersamaan dengan replikasi aplikasi, kami memberikan edukasi lingkungan. Kami juga menghimbau tentang pentingnya menjaga sumber mata air yang menjadi penopang hidup banyak kabupaten/kota. Ditambah lagi, kami memperkenalkan program “1000 Tas bagi siswa”, di mana setiap siswa diberikan tas ramah lingkungan secara geratis untuk mengurangi penggunaan tas plastik sekali pakai dalam rangka mengurangi pencemaran lingkungan oleh plastik yang merupakan isu global dan berpengaruh besar terhadap kelestarian lingkungan. Program seribu tas ini pula telah kami laksanakan di luar NTB yaitu tepatnya di SDN Kuin Selatan 6 Banjarmasin, Kalimatan Selatan.
Kisah ini adalah bukti nyata bahwa penerapan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat melalui inovasi teknologi dapat menjadi jembatan untuk menumbuhkan karakter mulia. “Si Pendekar” bukan hanya sekadar aplikasi, melainkan sebuah gerakan. Gerakan yang dimulai dari niat tulus guru, yang kemudian menular ke sekolah-sekolah lain, dan pada akhirnya, menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya hebat dalam karakter, tetapi juga peduli pada lingkungan mereka. Melalui inovasi ini, 7 kebiasaan itu menjadi langkah awal yang membawa dampak besar, mengubah kehidupan anak-anak, dan pada akhirnya, menjaga keberlangsungan alam.