Skip to content

Seminar 7KAIH: Orang Tua Berperan Penting Wujudkan Karakter Anak Indonesia Hebat

Jakarta, 19 Mei 2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikdasmen menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Peran Orang Tua dalam Membentuk 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH)” di Jakarta, Senin (19/5).

 

Seminar yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025 itu dihadiri oleh lebih dari 250 peserta secara luring dan lebih dari 2.500 peserta daring dari seluruh Indonesia. Peserta terdiri dari Penasehat DWP Kabinet Merah Putih, Ketua dan Pengurus DWP Pusat, pengurus DWP dari seluruh UPT Kemendikdasmen, serta perwakilan guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan komunitas parenting.

 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa seminar tersebut sebagai ruang refleksi sekaligus ajakan kolaboratif bagi seluruh ekosistem pendidikan, terutama orang tua dan keluarga, untuk menginternalisasi tujuh kebiasaan baik sejak usia dini dalam keseharian anak-anak Indonesia.

“Keluarga, terutama orang tua, memiliki peran sentral dalam keberhasilan penanaman kebiasaan baik pada anak. Oleh karena itu, keluarga perlu dibangun kembali menjadi pusat pendidikan yang menghadirkan banyak inspirasi dan keteladanan yang baik untuk mewujudkan karakter Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” ujar Mu’ti saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi seminar.

 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat mulai dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat sebagai bagian dari strategi penguatan pendidikan karakter yang mendukung misi Asta Cita yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

 

Sejalan dengan tujuan seminar yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan orang tua mengenai Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, mendorong penerapan strategi dan praktik baik di rumah, serta memperkuat kolaborasi antara orang tua dan sekolah agar pembiasaan kebiasaan positif dapat berjalan konsisten di lingkungan keluarga maupun satuan pendidikan. 

 

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2014-2017 dan 2017-2022 Rita Pranawati yang hadir sebagai narasumber mengajak peserta yang hadir melakukan refleksi melalui survei cepat terkait tantangan umum yang dihadapi orang tua, seperti penggunaan gadget yang berlebihan dan tidak teratur.

 

Menurutnya, jika kita ingin memiliki karakter anak yang hebat tentunya kita sebagai orang tua terlebih dulu harus menjadi tauladan dan memberi motivasi. Untuk mewujudkan anak yang berkarakter, orang tua tidak perlu sempurna. Jadilah teladan dan motivator bagi anak,”. Beliau juga menghimbau kepada peserta untuk mendidik anak sesuai zamannya, “Kita memang harus membesarkan anak sesuai dengan zamannya. Jangan hanya melarang untuk tidak bermain gadget, tapi juga memberi alternatif kegiatan lain yang positif.” tegasnya.


Turut hadir, Sogi Indra Dhuaja, Pendiri Komunitas Ayah ASI Indonesia menyoroti pentingnya komunikasi yang hangat dalam keluarga. Menurutnya penanaman karakter terhadap anak harus tersampaikan dengan baik. Anak melakukan kebiasaan baik bukan karena takut, tetapi karena mereka sadar dengan manfaatnya,” ungkapnya.

Neliana Puspita, M.Psi., Pendiri Sentra Psikomedika, yang juga menjadi narasumber menyampaikan bahwa pendidikan karakter tidak ada kata terlambat dan terbatas pada usia dini.

“Tidak ada kata terlambat dalam membangun karakter. Terlambat adalah jika kita mengetahui hal yang salah tapi tidak berusaha memperbaikinya.” jelasnya.

 

Bersama Mewujudkan Generasi Emas 2045

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan salah satu bentuk respons terhadap kondisi sosial di sekitar kita. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengupayakan langkah-langkah strategis untuk membentuk karakter anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

 

Melalui kegiatan ini, harapannya semangat Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dapat tersebar luas, tidak hanya di lingkungan satuan pendidikan, tetapi juga di rumah dan masyarakat. Orang tua sebagai pilar utama pendidikan karakter di rumah diharapkan mampu menjadi teladan yang konsisten dan menyenangkan bagi anak-anak.“Harapannya, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, dan para orang tua terus belajar menjadi tauladan yang baik agar dapat membersamai mereka menjadi generasi Indonesia yang berkarakter.” tutup Rita. (Pusat Penguatan Karakter)

wpChatIcon
wpChatIcon