Pendahuluan
Fenomena perilaku bullying merupakan suatu hal yang umum terjadi pada lingkungan sosial seperti keluarga, masyarakat maupun tingkat satuan pendidikan, setiap siswa dapat menjadi korban, pelaku, atau keduanya dalam berbagai jenis kekerasan ini. Bullying biasanya lebih sering terjadi di lingkungan sekolah. Pentingnya kolaborasi anggota osis dan gerakan pramuka pada ambalan SMK Modellink sebagai agen perubahan dalam perannya mencegah kekerasan dan bullying di SMK Modellink.
Meluasnya media sosial memicu hal-hal negatif yang menyebabkan banyaknya perilaku perundungan yang dapat terjadi secara langsung lewat pesan wa, fb, ig, seperti mengejek, mengancam, mencela, memprovokasi dan lain sebaginya, adapun secara luring dapat melaui memukul, mengucilkan teman, memanggil sapaan teman dengan nama orang tuanya maupun sapaan yang kurang pantas namun menjadi lumrah serta merampas atau mengambil barang teman tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Perilaku perundungan dapat dilakukan oleh satu atau lebih siswa kepada korban atau anak yang lain. Perilaku perundungan tidak langsung, misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja menjauhkan seseorang yang dianggap berbeda.
Tindak perundungan sering terjadi berawal dari saling mengejek, baik ejekan secara fisik, kekurangan, maupun nama orang tua. Ketika seorang anak ataupun kelompok kemudian merasa dirinya lebih unggul dibandingkan yang lain, maka perilaku penyalahgunaan ketidakseimbangan tersebut dilakukan untuk menyakiti orang atau kelompok yang lebih lemah.
Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak di sekolah harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. Dalam hal mendidik, guru memiliki kebebasan memberikan sanksi kepada peserta didiknya yang melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan oleh guru, peraturan tingkat satuan pendidikan, dan peraturan perundang-undangan dalam proses pembelajaran yang berada di bawah kewenangannya. Sanksi tersebut dapat berupa teguran dan/atau peringatan, baik lisan maupun tulisan, serta hukuman yang bersifat mendidik sesuai dengan kaedah pendidikan.
Kenali dan Cegah bullying Sedini Mungkin di Lingkungan Sekolah
Bullying adalah peristiwa yang wajib dicegah sedini mungkin, karena berdampak buruk pada korban dan pelaku. Peristiwa kekerasan ini bisa terjadi mulai jenjang sekolah dasar hingga menengah baik di dalam lingkungan sekolah bahkan di luar sekolah. Satuan pendidikan bisa memulai program sekolah yang menyebarkan pesan dan perilaku kebaikan untuk membangun norma yang menentang perundungan. Program-program tersebut dapat dimasukkan ke dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler. Contoh kegiatan anti perundungan yang dapat dilakukan seperti Antibullying Day, pentas seni, penandatanganan deklarasi anti perundungan oleh seluruh warga sekolah, ataupun ide-ide kreatif lainnya. Cara sekolah mencegah bullying tentunya akan sukses dan berhasil apabila seluruh ekosistem sekolah turut mendukung. Selain itu, lingkungan terdekat warga sekolah juga berperan penting dengan menanamkan nilai-nilai positif dalam bermasyarakat.
Urgensi dan relevansi penerapan pendidikan karakter pada satuan pendidikan sangat diperlukan penanaman nilai-nilai karakter bagi seluruh warga sekolah. Pembentukan dan pengembangan pembinaan siswa yang berkolaborasi Pengurus OSIS dan Pengurus Ambalan Pramuka yang ada di SMK Modellink menjadikan kekuatan yang sangat kondusif dalam rangka pencegahan perundungan di sekolah. Pelibatan warga sekolah menjadi peran sentral dengan beragam multikultur berbagai macam latar belakang etnis suku ras agama bahasa dan yang lainnya, maka pendidikan karakter mampu memberikan penguatan dan perbaikan meminimalisir sifat-sifat negatif dalam pergaulan, partisipasi warga sekolah memberikan kontribusi positif untuk mengembangkan keharmonisan dan menguatka solidaritas.
Membangun karakter yang baik dimulai dari seluruh dewan guru sebagai pemimpin pembelajaran di satuan pendidikan sebagai teladan yang dapat dilihat langsung oleh seluruh warga sekolah dengan keharmonisan seluruh stake holder maka perundungan atau bulying di sekolah dapat dicegah sedini mungkin, hal-hal yang negatif dapat diantisipasi sebelum akan terjadinya perundungan.
Sekolah memfasilitasi minat dan bakat siswa melalui ekstrakulikuler sesuai bidang talentanya sehingga dapat mewadahi proses perbaikan dan penguatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada perbaikan sifat-sifat negatif peserta didik, sehingga dapat mewujudkan warga sekolah yang berkarakter, bertanggung jawab, maju, mandiri, berakhlak dan bebudi pekerti mulia. Melalui pendidikan karakter inilah diharapkan membentuk kerangka kehidupan yang harmonis berdasarkan keberagaman sekaligus memberikan solusi atas berbagai problem pendidikan terkait merosotnya moral dan kepribadian peserta didik.
Pentingnya Kolaborasi Dalam Mencegah Kekerasan Dan Bullying Di Smk Modellink
Pencegahan bullying merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan. Kolaborasi yang kuat antara ketiga pihak ini menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan bebas dari kekerasan di sekolah, dari dalam sekolah, kami memperkuat implementasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka Kolaborasi osis dan pramuka sebagai agen perubahan dalam mencegah kekerasan dan bullying menjadi bagian yang tak pisahkan serta kolaborasi kami dengan kombel dari dalam sekolah.Sekolah mewadahi minat dan bakat siswa dalam rangka mengisi aktifitas positif baik ekstrakulikuler maupun kokulikuler.
Para pemangku kepentingan dalam rangka kerja sama program root pencegahan anti perundungan dari pihak eksternal mutlak diperlukan diantaranya yaitu ;
- Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Sorong
- POLRES Aimas Kabupaten Sorong
- Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong
- FKUB Kabupaten Sorong
- MUI Kabupaten Sorong
Peran pihak eksternal memperkuat kerjasama dan membagi fungsi dan tugas masing-masing dalam upaya pencegahan bullying, kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat serta pihak terkait adalah kunci keberhasilan. Dengan bekerja sama, ketiga pihak ini dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan inklusif bagi semua siswa. Dengan demikian, kita dapat melindungi peserta didik kita dari dampak negatif bullying dan membantu mereka tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang positif dan bermakna
Dampak Positif mengenali dan mencegah bullying Sedini Mungkin di Lingkungan Sekolah
Pencegahan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan guru dapat memberikan kontribusi positif dalam pencegahan kekerasan terhadap siswa di sekolah dengan menjadi pengawas yang peka terhadap tanda-tanda kekerasan, pendidik yang mengajarkan tentang pentingnya hidup bebas kekerasan, serta harapan bagi peserta didik yang berani untuk melapor yang menjadi korban kekerasan serta dorongan teman dan pengaruh peran teman sebaya untuk membuka kasus perundungan yang mereka alami di sekolah dan di luar sekolah.pencegahan kekerasan dalam penyebaran dan pemberantasan bullying di sekolah, dengan fokus pada potensi teman sebaya sebagai agen perubahan dengan menguatakan kemitraan kerjasama antara pengurus osis dan pengurus pramuka di sekolah sangat efektif dan kondusif dalam menciptakan budaya sekolah yang positif.
Apabila terjadi kasus perundungan maka akan berdampak terhadap kehidupan dalam hal prestasi akademik menurun. Tindakan bullying tidak hanya memberi dampak terhadap fisik korban. Tindakan tersebut juga memberi dampak kepada psikologis korban, seperti rasa takut. Rasa takut yang berlebih akan membebani pikiran korban dan dapat memecah fokus korban yang sebelumnya fokus kepada materi pelajaran sekarang lebih memikirkan rasa takut yang dihadapinya.
Hasil dari pencegahan yang terus dilakukan secara bersama seluruh stake holder secara berkelanjutan alhamdulillah sekolah yang ada di kabupaten sorong mulai merubah pola pendidikan dan pengajaran dengan tidak adanya lagi informasi atau berita perundungan di Kabupaten Sorong.
Tantangan dan Solusi mencegah kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah
Pengaruh lingkungan, tekanan sosial, dan kebutuhan untuk menonjol di antara teman-teman mereka dapat menjadi faktor yang memicu perilaku pelaku bullying. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihormati. Selain itu, pendekatan pendidikan yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai empati, toleransi, dan sikap peduli terhadap sesama juga memegang peranan penting dalam membentuk karakter siswa
Kesadaran akan kasus-kasus bullying yang terjadi di berbagai tempat harus mendorong kita sebagai seorang pendidik untuk bertindak lebih proaktif dan kolaboratif dalam upaya mencegahnya. Memastikan bahwa setiap siswa merasa aman, dihormati, dan memiliki rasa keadilan adalah langkah awal yang penting dalam mengatasi masalah tersebut. Kita dapat menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan yang menjadikan belas kasihan dan empati sebagai pilar utama dalam hubungan antarsesama pelajar.
Tantangan dan kendala yang sering dihadapai dalam rangka mencegah kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah dalam mengatasi perilaku bullying di sekolah antara lain yakni:
(1) kesulitan untuk bisa melapor kepada guru dikarenakan timbul rasa ketakutan pada diri korban bullying,
(2) kesulitan dalam mengontrol perilaku siswa pada saat berada di luar kelas serta kurangnya penerapan guru terhadap perilaku bullying.
Hal-hal Yang dapat dilakukan untuk Mencegah Bullying ;
- Memfasilitasi sarana prasarana penunjang minat dan bakat siswa
- Menunjukkan Prestasi.
- Menjalin Pertemanan dengan Banyak Orang.
- Menumbuhkan Rasa Percaya Diri.
- Tidak Terpancing untuk Melawan.
- Manjadikan bully-an Sebagai Penyemangat untuk Sukses.
- Menunjukkan Sikap berani dan tidak sedih.
- Melaporkan kepada Pihak yang Berwenang.
Solusi alternatif dilakukan sekolah dalam menangani bullying dengan melakukan konseling behavioral. Konseling behavioral merupakan suatu proses membantu orang agar belajar menangani masalah interpersonal, emosional, serta kepentingan tertentu. Konselor memiliki peran dalam membantu orang belajar atau mengubah perilaku. Dengan memperkuat implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, toleransi, dan persatuan dalam pendidikan, kita dapat membantu siswa memahami pentingnya sikap empati, menghormati perbedaan, dan saling mendukung. Ini adalah langkah proaktif yang dapat diambil oleh sekolah dan institusi pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan penuh kasih sayang. Tingkat pengawasan di sekolah menentukan seberapa banyak danseringnya terjadi peristiwa bullying. Sebagaimana rendahnya tingkat pengawasan di rumah, rendahnya pengawasan di sekolah berkaitan erat dengan berkembangnya
pelaku bullying di kalangan siswa. Pentingnya pengawasan dilakukan terutama di tempat
bermain dan lapangan, karena biasanya di kedua tempat tersebut perilaku bullying kerap dilakukan. Penanganan yang tepat dari guru atau pengawas terhadap peristiwa bullying adalah hal yang penting karena perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik akan meyebabkan kemungkinan perilaku itu terulang.
Kesimpulan
Kenali sejak dini perilaku yang mengarah kepada tidakan bullying karena bullying merupakan suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang di mana tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana Seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk.
Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan kekerasan kepada temannya. Selain itu keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar. Dan pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu mengatasi menghadapi berbagai tantangan dan dalam kehidupannya ini dan juga di masa mendatang untuk itu mereka seyogyanya mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk perkembangannya.
Membangun rasa percaya diri siswa akibat menjadi korban bulli sangat penting, hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program pengajaran keterampilan, mewadahi minat dan bakat siswa, mengajarkan sosial problem solving, manajemen konflik dan pendidikan karakter. Guru harus memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di dalam maupun di luar kelas dan perlu kerjasama yang harmonis antara guru BK guru mata pelajaran serta staf dan seluruh karyawan sekolah sebaiknya orang tua menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan kekerasan baikfisik maupun non fisik antar pelajar di sekolah.
Rekomendasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pencegahan agar siswa tidak menjadi pelaku bullying orang tua harus mampu mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini, sekolah dan pemerintah juga harus bersikap tegas dalam menghadapi bullying sekolah dapat mengadakan program anti perundungan dengan mengoptimalkan peran organisasi siswa intra sekolah dan kepramukaan yang merupakan wadah bersama warga sekolah.
Bimbingan konseling dan kesiswaan juga berperan penting dalam mencegah bullying dan dapat membantu agar siswa dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- memiliki pemahaman diri
- mengembangkan sikap positif
- membuat pilihan kegiatan secara sehat
- mampu menghargai teman sejawat
- memiliki rasa tanggung jawab
- mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi
Upaya mencegah dan mengatasi bullying di sekolah bisa dimulai dengan beberapa cara:
- Menciptakan budaya sekolah yang beratmosfer belajar baik, menciptakan budaya sekolah yang belajar tanpa rasa takut melalui pendidikan karakter, menciptakan kebijakan pencegahan bullying di sekolah dengan melibatkan siswa menciptakan sekolah model dengan penerapan Sekolah Anti bullying serta membangun kesadaran tentang bullying dan pencegahannya kepada seluruh stakeholder sampai ke tingkat rumah tempat tinggal siswa.
- Menata lingkungan sekolah dengan baik asri dan hijau sehingga anak didik merasa nyaman juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dan akan membantu untuk pencegahan bullying.
- Dukungan sekolah terhadap kegiatan positif siswa, sekolah sebaiknya mendukung kelompok-kelompok kegiatan agar diikuti oleh seluruh siswa selanjutnya sekolah menyediakan akses pengaduan atau forum antara siswa dan sekolah atau orang tua dan sekolah dan membangun aturan sekolah dan sanksi yang jelas terhadap tindakan bullying dan kekerasan lainnya.
Ajakan atau Panggilan Aksi anti bullying
“Ayo Stop Bullying” Dengan adanya upaya stop bullying, diharapkan dapat menciptakan solidaritas di antara warga satuan pendidikan dan masyarakat untuk bersama-sama melawan dan mencegah tindakan bullying.
Bullying merupakan sebuah permasalahan serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional individu yang menjadi korban. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak buruk dari bullying. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui penggunaan kata-kata stop bullying yang dapat meningkatkan kesadaran tentang perlunya menghentikan tindakan tersebut,. Selain itu komitmen stop bullying juga dapat membentengi generasi muda dari dampak buruk bullying, dengan memberikan pesan positif yang mengajak untuk menghormati perbedaan dan memberikan dukungan kepada seluruh stakeholder.
Keterlibatan segenap stakeholder dalam pelaksanaan program anti bullying dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi, menjadi Pembina upacara, dan melakukan pembinaan di sekolah.juga peran serta keterlibatan masyarakat sekitar secara langsung dilakukan dengan memberikan laporan atas kasus yang diketahui sebagai bentuk kepedulian.
Pelibatan orang tua dalam aktivitas pengawasan pantauan para peserta didik sangat urgen, menetapkan aturan, dan mendorong komunikasi terbuka dalam keluarga merupakan langkah-langkah efektif untuk melindungi para siswa dari perundungan siber dan kecanduan internet..
Visualisasi Dokumentasi
Pendidikan karakter siswa siswi SMK Modellink Kabupaten Sorong Pencegahan sejak dini anti kekerasan dan bullying. Link berikut ; https://www.capcut.com/t/Zs8kvxTYM/
Kegiatan bermakna kebhinekaan antar umat beragama sebagai perwujudan P5
Pembinaan mental fisik dan disiplin siswa
Membumikan budaya lokal tarian tradisional Papua
Meningkatkan Prestasi siswa
Sosialisasi anti narkoba oleh Satnarkoba Polres Sorong
Materi wawasan kebangsaan dan cinta tanah air
Pembinaan Karakter ekstrakulikurel Pramuka
Suara Demokrasi Pemilu OSIS SMKS Modellink
Memperingati HUT RI https://vt.tiktok.com/ZS2QHp3Re/
Apel hari Sumpah Pemuda SMKS Modellink Kabupaten Sorong.
Penyampaian anti perundungan dari Forum Kerukunan antar Umat Beragama Kabupaten Sorong.
Penulis: Tumiran – SMK Modelink Mubarakah Kabupaten Sorong