Pentingnya pendidikan dilingkungan keluarga untuk membentuk karakter anak
Saat Mendengar kata lingkungan, mungkin yang paling mencolok dalam pemikiran kita adalah sekitar kita,entah itu jalan, hutan,budaya-budaya yang ada dimasyarakat dan sebagainya. Joe Kathena mendefenisikan jika lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan merupakan sumber seluruh informasi yang diterima individu melalui alat indranya: penglihatan,penciuman pandangan dan rasa,segenap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil dari kekuatan-kekuatan lingkungan.Manusia dibentuk berdasarkan bagaimana lingkungan mereka.
Lingkungan keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan prilaku anak.Keluarga merupakan tempat pertama dimana anak belajar tentang nilai-nilai,norma, dan prilaku sosial.Pengasuhan yang dilakukan orang tua, pola komunikasi dalam keluarga,serta dinamika hubungan antar anggota keluarga dapat berpengaruh besar terhadap prilaku anak diluar rumah,termasuk di lingkungan sekolah.
Beberapa penelitian menujukan bahwa anak-anak yang tumbuh dilingkungan keluarga tidak harmonis,dimana terdapat kekerasan,pengabaian,atau pola komunikasi yang buruk,cenderung lebih rentan menjadi pelaku atau korban bullying.Sebaliknya,keluarga yang mendukung dengan pola asuh yang hangat dan penuh kasih sayang, cenderung menghasilkan anak-anak yang memiliki kecerdasan emosional yang baik dan mampu berinteraksi secara positif dengan teman sebayanya.
Prilaku bullying di sekolah merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini.Bullying dapat berdampak negatif tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi pelaku dan lingkungan sekitarnya.Korban bullying seringkali mengalami tekanan psikologis,menurunnya kepercayaan diri,prestasi akademik yang menurun, hingga trauma jangka panjang. Sementara itu, pelaku bullying beresiko mengembangkan prilaku agresif dan anti sosial yang dapat berlanjut hingga dewasa.
Tujuan dari Paktik baik ini adalah menolak adanya tindak kekerasan disekolah karena dengan adanya tindakan perundungan / Bullying akan tercipta suasana sekolah yang tidak aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah,sedangkan sekolah sebagai tempat untuk menuntut ilmu membutuhkan suasana sekolah yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah terutama peserta didik.
Metode / strategi yang sekolah lakukan untuk mencegah perundungan / bullying disekolah adalah menerapkan aturan untuk peserta didik baik aturan untuk permasalahan kecil maupun besar,kegiatan-kegiatan sekolah selalu menyisipkan pesan tentang pentingnya pendidikan karakter dan empati terhadap sesama.
Setelah melaksanakan kegiatan roots,pada bulan november 2023 SMKN 1 Sigi melakukan kegiatan Roots Day,kegiatan agen perubahan dalam roots day yaitu menampilkan drama anti bullyng,kampanye anti bullyng,membagikan brosur-brosur anti bullyng,penandatanganan papan deklarasi dalam penandatanganan papan deklarasi melibatkanal aparat desa setempat, tokoh agama, Babinsa, Babikamtibmas serta sekolah yang berada disekitar SMKN 1 Sigi.
Kolaborasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sigi yaitu, Dinas pendidikan provinsi, kolaborasi dengan orang tua siswa, aparat desa setempat, tokoh agama, babinsa,babinkamtibmas serta masyarakat disekitar lingkungan sekolah.
Dengan melakukan kegiatan Roots dan roots Day di SMKN 1 Sigi berdampak pada kepercayan orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah kami yang awalnya hanya 30 Rombel ditahun 2024 ini kita mendapatkan penambahan 2 kelas, serta prestasi non akademik yang siswa dapatkan juga mengalami kemajuan seperti siswa yang memiliki hobi dalam pembuatan film dokumenter mendapatkan juara 1 film terbaik dan sutradara terbaik antar sekolah tingkat provinsi.
Tingkat kekerasan di luar lingkungan sekolah juga sudah mengalami penurunan adanya kerja sama dengan masyarakat sekitar.
Setiap remaja sebenarnya memiliki potensi untuk dapat mencapai kematangan kepribadian yang memungkinkan mereka dapat menghadapi tantangan hidup secara wajar didalam lingkungannya, namun potensi itu tentunya tidak akan berkembang dengan optimal jika tidak ditunjang oleh faktor fisik dan faktor lingkungan yang memadai.Dalam pembentukan kepribadian seorang remaja,akan selalu ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor resiko dan faktor protektif. Faktor risiko ini dapat bersifat individual,kontekstual ( pengaruh lingkungan ),atau yang dihasilkan melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya. Faktor resiko yang disertai dengan kerentanan psikososial,dan resilience pada seorang remaja akan memicu terjadinya gangguan emosi dan prilaku yang khas pada seorang remaja.Sedangkan faktor protektif merupakan faktor yang memberikan penjelasan bahwa tidak semua remaja yang mempunyai faktor resiko akan mengalami masalah prilaku atau emosi.Atau mengalami gangguan tertentu. Kesibukan orang tua dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak, menyebabkan orang tua kurang berkomunikasi dengan anaknya bahkan anak tidak terpantu dengan baik, tentang aktifitas anak disekolah dan dilingkungan rumah.
Secara umum prilaku bullying biasanya berasal dari kelurga yang bermasalah seperti permusuhan dalam keluarga,anak yang tinggal dengan nenek karena orang tua bercerai, anak dihukum oleh orang tua secara berlebihan atau ada situasi rumah yang tidak harmonis sehingga anak merasa stress.Berdasarkan berbagai hal tersebut anak mempelajari prilaku bullying dengan mengamati berbagai konflikyang terjadi dikeluarga mereka dan menirunya terhadap teman-temannya.
SMKN 1 Sigi berada di provinsi Sulawesi Tengah,tepatnya di sebuah Kabupaten Sigi yang bersebrangan jalan dengan ibu kota provinsi (Palu). SMKN 1 Sigi sejak tahun 2023 sudah menjalankan program roots dan memiliki 2 fasgu serta 30 agen perubahan, 2 orang fasgu yang terpilih yaitu dari guru bimbingan konseling dan pembina osis.Sedangkan 30 agen perubahan yang terpilih itu dinilai memiliki peran besar di sekolh, memiliki prilaku yang baik dan dipercaya oleh teman-temannya.Program kerja yang dilakukan oleh agen perubahan adalah berkampanye disetiap apel pagi apa bila waktu memungkinkan,memberikan edukasi tentang bullyng lewat media sosial ,kelompok-kelompok siswa serta kegiatan-kegiatan extrakurikuler.agen perubahan juga dituntut untuk memiliki rasa empati,memperhatikan teman-teman yang memiliki gerak gerik yang aneh,peduli dengan sekitar dan menjadi pendengar yang baik bagi temannya,Tujuan adanya agen perubahan yaitu untuk meminimalisir tingkat kekerasan disekolah
Setelah melaksanakan kegiatan roots,pada bulan november 2023 SMKN 1 Sigi melakukan kegiatan Roots Day,kegiatan agen perubahan dalam roots day yaitu menampilkan drama anti bullyng,kampanye anti bullyng,membagikan brosur-brosur anti bullyng,penandatanganan papan deklarasi dalam penandatanganan papan deklarasi melibatkanal aparat desa setempat, tokoh agama,Babinsa,Babikamtibmas serta sekolah yang berada disekitar SMKN 1 Sigi.
Paktik baik ini bertujuan untuk menghilangkan tindak kekerasan disekolah dan membuat lingkungan sekolah menjadi lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah terutama peserta didik.Dalam lingkungan sekolah kadang masih saja ada siswa yang enggan untuk melaporkan apa bila melihat adanya perundungan disekolah dengan alasan takut karna adanya ancaman dan dikucilkan oleh teman-temannya,bahkan korban bullying pun kadang menutupi apa yang dialaminya.
Solusi yang dibuat fasilitator guru dan agen perubahan menyisipkan pesan-pesan tentang edukasi bullying di tempat ibadah baik yang muslim ataupun yang nonmuslim, mengingatkan teman-teman guru apa bila dikelas meluangkan waktu 5 menit untuk mengedukasi anak-anak tentang buling,untuk orang tua siswa kami dari fasgu menitip pesan lewat wali-wali kelas untuk memberi informasi kepada orang tua tentang dampak bullying serta macam-macam bullying.
Adanya paktik baik disekolah kami,berkurangx tingkat kekerasan disekolah,menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, dari kegiatan akademik dan non akademik mengalami peningkatan serta tumbuhnya rasa empati dari masing-masing peserta didik,untuk orang tua siswa,mereka lebih perhatian ke anaknya serta sekolah tanpa adanya pemanggilkan apa bila merasa ada permasalahan anaknya mereka langsung berkunjung sekolah untuk mencari solusi ataupun minta saran-saran dari guru BP tentang permasalahan yang dialami anaknya.
Saran, Setiap sekolah dimulai dari tingkatan SD harus mempunyai Fasgu dan Agen perubahan. Bagi sekolah yang belum menerapkan praktik baik, saya menyarankan harus segera membentuk Tim yang bekerja sama dengan guru BP untuk menangani masalah yang ada dilingkungan sekolah,karena untuk mengharap guru BP yang disekolah tidak dapat mencover semua permasalahan yang ada dilingkungan sekolah
Langkah-langkah yang harus dilakukan
1.Mengundang fasilitator guru yang sudah ada disekitar sekolah bpk/ibu untuk memberikan pelatihan.
2.Memilih Agen perubahan,agen perubahan dipilih dengan melihat tingkat kepopulerannya disekolah,keaktifan di organisasi,dipercaya oleh teman-temannya serta memiliki pergaulan dan etika yang baik.
- Membagikan lembar observasi,tentang permasalahan-permasalahan yang ada disekolah
- Pelatihan bagi anggota agen perubahan terpilih
- Agen perubahan membuaat program kerja didampingi oleh fasgu.
Menciptakan lingkungan keluarga yang positif dan menyenangkan untuk mencegah prilaku bullying anak serta meningkatkan minat belajar anak
Sebagai manusia kita hidup dalam msyarakat yang terdiri dari berbagai hubungan social.Salah satu hubungan social yang paling penting adalah hubungan keluarga,Keluarga adalah sumber kekuatandukungan, dan cinta. Saat kita hidup dalam lingkungan keluarga yang positif dan menyenangkan, kita dapat bertumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik.
Berikut alasan mengapa menciptakan lingkungan keluarga yang positif dan menyenangkan :
- Menciptakan ikatan emosional yang kuat antara anggota keluarga
- Meningkatkan komunikasi yang efektif dan saling mendengarkan antara anggota keluarga
- Meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan anggota keluarga
- Mempromosikan sikap saling menghargai dan saling menghormati antar anggota keluarga
- Membangun rasa percaya diri dan kerja sama antara anggota keluarga
- Mendorong pengembangan diri dan keberhasilan anggota keluarga.
Anak merupakan aset masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang,partisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindakan kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan.Indonesia telah mengatur perlindungan bagi anak didalam undang-undang nomor 23 tahun 2022.Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak pasal 54 telah disebutkan bahwa:
- Anak didalam dan dilingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukn oleh guru,pengelola sekolah atau teman-temannya didalam sekolah yang bersangkutan atau lembaga pendidikan lainnya.
- Perlindungan sebagai mana dimaksud pada ayat (1) dilakaukan oleh pendidik,tenaga kependidikan,aparat pemerintah dan / atau masyarakat.
Tindakan bullying memiliki dampak yang sangata parah bagi korban,diantaranya kognitif, efeksi, serta konatif. Dampak kognitif yang dirasakan yang dirasakan korban ialah hilangnya konsentrasi belajar sampai menurunnya jumlah nilai dalam pelajaran.Sedangkan dampak afeksi pada korban bullying sering merasa malu,pilu,marah serta dendam. Adapun dampak konatif pada korban bullying ialah membalas dendam dengan memakai kekerasan secara raga, dan membalas dengan mencari celah dan melakukan cyber pelaku agar merasakan hal yang sama,dan ada pula yang merusak benda-benda sekitar ketika korban bulyying tidak melawan dan diam untuk memendamnya sendiri,bahkan tidak sedikit yang melakukan tindakan putus asa seperti bunuh diri.Korban bullying sering tidak merasa nyaman,akibatnya bisa terbawa sampai dewasa.
Dalam upaya pencegahan prilaku bullying anak, peran orang tua atau keluarga sangatlah penting, oleh karena itu pendidikan jangan diserahkan semua pada sekolah tetapi pendidikan dari lingkungan keluarga juga sangat pengaruh.Dilingkungan sekolah siswa yang hidup dilingkungan keluarga harmonis dan sebaliknya prilaku mereka sangat berbeda.dari pergaulan , etika serta empati.
Sehingga prilaku bullying dilingkungan sekolah tidak terjadi lagi.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menangani tindakan kekerasan bullying yaitu
- Waspada Prilaku kecil kecil yang dianggap candaaan terkadang menjadi indikator terjadinya bullying jika tidak ditangani sejak dini.seperti tatapan mata tajam yang ditunjukan pada satu siswa tertentu atau memanggil nama teman dengan ejekan.
- Peduli dengan murid, Saat ada indikasi siswa melakukan intimidasi pada siswa lainnya, guru harus merespon,begitu pula jika terdapat siswa selaku korban bulyying yang menceritakan pengalamannya,guru sebaiknya menuinjukan kepedulian.
- Jeli dan peka, Guru perlu menyadari fakta yang terlihat didepan mata. Banyak kejadian tersirat yang membutuhkan kejelian dari para guru,khususnya dalam mengidentifikasi tanda prilaku bullying,perlu disadari bahwa bullying dapat dilakukan dan terjadi kepada siapapun, bahkan oleh siswa yang dalam kesehariannya menunjukan prilaku yang baik juga prestasi ,atau oleh siswa yang kesehariannya sebagai siswa pendiam.
- Menciptakan ruang kelas yang aman, Ruang kelas yang aman tidak hanya aman digunakan saat belajar. Akan tetapi juga adanya rasa saling menghormati,saling mendukung, rasa aman untuk berinteraksi,bebas berekspresi,termasuk siswa bersuara saat menyaksikan prilaku bullying.
- Aktif melibatkan orang tua, Dalam penaganan bullying dapaat melibatkan orang tua,saat ada kejadian yang mengarah pada prilaku bullying, guru bisa menginformasikan hal tersebut kepada orang tua pelaku maupun orang tua korban. Hal ini agar orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan anak-anaknya terkait cara bersikap.Sebaliknya, orang tua korban dapat mengajari mereka ketrampilan sehingga mereka tahu cara melakukan intervensi ketika bullying terjadai.
Cara mengindari Bullying disekolah
- Membuat aturan yang tegas, Aturan yang tegas tentang Bullying membuat anak merasa takut jika melanggar aturan tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika aturan hanya dibuat tanpa dipraktikan secara tegas anak akan menganggap bentuk formalitas dan dapat dilanggar.
- Mengajarkan keberanian, Keberanian adalah kunci utama agar anak-anak bisa melindungi dirinya dari serangan yang dapat merugikan,seperti bullying.
- Memberikan sosialisasi tentang dampak buruk bullying, Anak yang bertindak sebagai pelaku bullying terkadang tidak mengerti atau tidak paham bahwa apa yang dialkukannya tersebut salah dan merugikan orang lain.Dengan mengetahaui dampak-dapak yang ditimbulkan dari bullying, biasanaya akan muncul rasa kasihan kepada temannya ketika akan dijadikan sasaran Bullying
- Memberikan sosialisasi terhadap toleransi, Tindakan bullying terjadi, seringkali disebabkan oleh perbedaan. Entah perbedaan dari sisi ras,agama,warna kulit, maupun perbedaan laiannya.Dengan adanya pemahaman tentang toleransi,anak bisa berfikir bahwa apa yang beda adalah bentuk keunikan dan keberagaman.Sehingga harus dihargai daan dihormati.
- Memberikan sanksi yang berat kepada prilaku bullying, Sanksi berat yang dimaksud disini yaitu hukuman yang setimpala atas apa yang dilakukan.Bahkan,jika perlu hukuman tersebut memberikan efek jera kepada anak.Sehingga kedepannya ia tidak berani lagi melakukan bullying.
Sikap yang bisa ditunjukan/dilakukan sebagai cara mencegah Bullying.
- Menunjukan prestasi akademik maupun non akademik, orang yang melakukan bullying umumnya bereaksi karena rasa iri maupun dengki, sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang yang menindasnya.
- Menjalin pertemanan yang positif dengan banyak orang,ketika seseorang memiliki banyak pertemanan, maka pelaku bullying akan berfikir duakali untuk menindasnya.
- Harus memiliki rasa percaya diri sendiri, Untuk mencegah serta memberi efek jera pada pelaku bully,bangun rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku bully.
- Tidak terpancing dengan hal-hal negatif dalam pertemanan serta terpancing untuk melawan,Boleh-boleh saja melakukan perlawanan tetapi kamu juga harus memikirkan bahwa pelaku akan semakin gencar menindas ketika dilawan.
- Jadikan Bully-an sebagai penyemangat untuk sukses, Sikapi positif semua bullyan sebagai sarana penyemangat agar bisa meraih sukses.
- Jangaan menunjukan sikap takiut atau sedih, jangan menunjukan sikap takut atau sedih didepan pelaku bully agar pelaku akan mundur dan takut.
- Apabila kita sudah diposisi yang tidak nyaman segera melaporkan ke guru atau orang dewasa disekitar kita, jangan takut untuk menyuarakan isi hati dengan melaporkan pembullyan.
Yuk Kita laksanakan program Roots
Apakah sekolah kalian sudah menerapkan praktik baik anti perundungan?? Kalo belum segera lakukan karena bullying tidak akan selesai atau berhenti apa bila kita tidak bertindak.
Mencari lawan itu mudah mencari kawan yang baik itu susah…ya
Ini cara untuk melakanakan program Roots
- Mencari informasi sekolah yang sudah memiliki fasilitator guru dan agen perubahan
- Mengundang fasgu untuk memberikan bimbingan kesekolah
- Membentuk fasgu disekolah
- Membentuk agen perubahan anti perundungan yanag dimulai dari siswa-siswa yang memiliki prilaku positif ,yang prestasi,populer disekolah serta siswa yang aktif di organisasi sekolah.
- Memberikan pelatihan kepada agen perubahan yang berjumlah 30 – 40 oarang siswa
- Membuat program kerja antara fasgu dan agen perubahan
- Melaksanakan kegiatan Roods day disekolah
- Penanda tanganan papan deklarasi anti perundungan
Penulis: Ria Suryanti – SMKN 1 Sigi