Skip to content

Pendidikan Tanpa Kekerasan: Puspeka Gelar Peningkatan Kapasitas Pencegahan Perundungan di Satuan Pendidikan bagi Guru

Denpasar, 24 Oktober 2024 – Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Program Pencegahan Kekerasan Perundungan bagi fasilitator guru jenjang SMP yang diadakan pada 22 hingga 24 Oktober 2024 di BPMP Provinsi Bali


Kegiatan yang berlangsung di Gedung BPMP Provinsi Bali juga dihadiri oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan I Made Alit Dwitama, S.T., M.Pd dan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, Drs. Anak Agung Gede Wiratama, M.Ag.


Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Rusprita Putri Utami yang turut hadir secara daring memberikan apresiasi atas inisiasi dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Disdikpora untuk berkolaborasi bersama Kemendikbudristek dalam program Pencegahan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan sebagaimana amanat dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Selain itu, Kepala Puspeka juga menegaskan bahwa program ini sudah berjalan sejak 2021 hingga 2024 dan sudah mengintervensi 10.603 sekolah serta 20.662 fasilitator guru yang tersebar di 509 Kabupaten/Kota di 38 Provinsi. “Harapannya dengan diadakannya program peningkatan kapasitas ini bapak/ibu guru dapat mengimplementasikannya dan mensosialisasikan kembali di sekolah masing-masing, dan tak lupa juga dukungan dari Pemerintah Daerah Kota Denpasar untuk terus mengoptimalisasi peran Satuan Tugas PPKSP dan juga Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang ada di Kota Denpasar,” tuturnya


Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman melalui Program Roots Indonesia


Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memberantas praktik perundungan di lingkungan satuan pendidikan dan memastikan setiap peserta didik merasakan keamanan dan kenyamanan selama menuntut ilmu. 


Berkolaborasi dengan UNICEF dalam Program Roots Indonesia serta Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar dengan tujuan memperkuat kemampuan sekolah dalam mencegah perundungan (bullying) dan kekerasan. 


Peningkatan Kapasitas dihadiri oleh perwakilan guru-guru jenjang SMP Kota Denpasar yang nantinya akan menjadi fasilitator dan mensosialisasikan kembali ke satuan pendidikannya, sehingga diharapkan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai perundungan serta cara-cara efektif untuk mencegahnya di lingkungan sekolah. Program Roots Indonesia mendorong keterlibatan siswa sebagai agen perubahan positif, dengan memberikan mereka keterampilan untuk menjadi panutan dan mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.


Putu Nitha Virgantini Guru SMPN 1 Denpasar sebagai peserta kegiatan mengatakan bahwa tindak lanjut yang akan dilakukan disekolah yaitu membentuk agen perubahan sekaligus memberikan pelatihan kepada mereka untuk menambah wawasan dan keterampilan baru untuk mencegah perundungan di lingkungan sekolah. “Materi Peningkatan Kapasitas yang diberikan kepada kami sangat lengkap sehingga bisa menambah wawasan dan dapat kami segera implementasikan di sekolah,” ucapnya


Menurut data Program for International Student Assessment (PISA) 2022 bahwa 25% anak perempuan dan 30% anak laki-laki di Indonesia rentan mengalami perundungan, untuk itu harapannya para peserta dalam hal ini adalah guru dapat melakukan sosialiasi dan  mengimplementasikan program pencegahan kekerasan khususnya perundungan di sekolah masing-masing. I Made Adi Putra Sentana Guru SMPN 9 Denpasar salah satu peserta kegiatan menyatakan, “Kami akan segera membentuk agen perubahan yang itu terdiri dari perwakilan setiap kelas agar para agen perubahan dapat mengimbaskan kembali dikelas masing-masing, sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama bisa terwujud, yaitu sekolah yang bebas dari kekerasan,” harapnya


Kegiatan peningkatan kapasitas ini dirancang untuk membekali para guru-guru dengan keterampilan dan strategi praktis dalam mencegah dan menangani kasus perundungan secara efektif. Materi yang disampaikan mencakup identifikasi dini kasus perundungan, strategi intervensi yang tepat, hingga tata cara menciptakan lingkungan inklusif yang menghargai keragaman.


#BersamaAtasiPerundungan

wpChatIcon
wpChatIcon