Hidup Berdampingan dan Toleransi
Hidup berdampingan dan bertoleransi merupakan nilai luhur antar sesama manusia yang harus dirawat sebagai upaya mewujudkan sikap saling menghargai perbedaan baik secara konkrit. diberbagai lingkungan. sikap saling menghormati, menerima perbedaan, dan bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda, baik secara agama, etnis, budaya, bahasa, maupun politik. Toleransi merupakan sikap yang sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, karena memiliki banyak manfaat, seperti: Menciptakan keharmonisan, kerukunan, dan rasa kebersamaan, menciptakan kedamaian, rasa tenang, dan rasa aman, meningkatkan rasa nasionalisme, meminimalisir konflik antar umat beragama, mewujudkan persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan latar belakang agama. Beberapa contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: Melaksanakan ajaran agama dengan baik, Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain, Tidak memaksakan keyakinan agama, Tidak memandang rendah dan menyalahkan agama yang berbeda. Rasa toleransi perlu ditumbuhkan dan dilatih sejak dini agar terus tumbuh dan tertanam dalam jiwa. manfaat toleransi dalam kehidupan bermasyarakat antara lain dapat menciptakan keharmonisan, kerukunan dalam bermasyarakat, menciptakan rasa kebersamaan, kedamaian, rasa tenang, serta rasa aman dalam kehidupan.
Oleh karenanya, setiap individu harus memiliki tanggungjawab yang kuat untuk menjaga nilai-nilai karakter dirinya melalui pemahaman tentang makna toleransi. Sebab jika tidak demikian, sangat dimungkinkan melenceng dari nilai- nilai toleransi. setiap individu harus mampu menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan serta menjauhkan diri dari sikap-sikap intoleransi yang belakangan ini sering muncul sebagai tanda kemerosotan rasa, dan paham yang bisa dilihat dari beberapa indikasi, seperti lunturnya budaya menghormati simbol negara, tren mencontoh budaya asing dan menghujat budaya sendiri, tawuran antar pelajar yang menonjolnya kepentingan kelompok dan golongan sendiri dengan mengorbankan kepentingan orang lain.
Ragam Budaya
Aceh timur merupakan salah satu Kabupaten yang terdiri atas berbagai macam suku yaitu aceh, melayu, jawa dan gayo, serta berbagai ragam bahasa dan budaya. Oleh karena itu harus ada upaya pelestarian nilai – nilai ragam budaya tersebut sebagai upaya mengikis intoleransi di daerah.Upaya ini dilakukan melalui edukasi wawasan kebinekaan global, terutama di lingkungan sekolah yang merupakan wadah yang sangat berpengaruh dalam implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
P5 menyajikan pembelajaran lintas disiplin ilmu, agar peserta didik mampu mengamati dan memikirkan solusi dari permasalahan yang ada di sekitarnya. Berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) No.56/M/2022, P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang sebagai penguat upaya pencapaian kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila dan Kebinekaan
P5 adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang merupakan salah satu kegiatan dalam Kurikulum Merdeka. P5 merupakan kegiatan kokurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, P5 menjadi upaya dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yakni: Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, bernalar kritis dan Kreatif. Wawasan kebinekaan global merupakan salah satu dimensi P5 yang harus diterapkan pada pelaksanaan proses belajar mengajar pada satuan pendidikan.Semua unsur penggiat pendidikan baik formal maupun non formal harus tersentuh pengimbasan diseminasi wawasan kebinekaan global ini yang bertujuan melestarikan iklim kebinekaan sebagai upaya pertahanan karakteristik budaya daerah, Selain itu iklim kebinekaan sebagai acuan standar keadaan kenyamanan satuan pendidikan. Dalam rangka penyebaran nilai-nilai kebinekaan pada semua unsur pendidikan. Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi akibat pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Globalisasi dan Karakter Individu
Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif, seperti berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pola hidup konsumtif. Dalam era globalisasi, generasi yang memiliki karakter berkebhinekaan global dapat tumbuh menjadi generasi yang menghargai budayanya, namun tidak menutup diri dari pengaruh luar.
Globalisasi telah memperluas interaksi antar individu dan kelompok dengan latar belakang budaya, agama, dan etnis yang berbeda. Di Indonesia, termasuk Aceh Timur, masyarakat hidup dalam keragaman yang tinggi. Dengan masuknya berbagai pengaruh global, anak-anak perlu dipersiapkan untuk menjadi warga dunia yang mampu memahami dan menghargai perbedaan. Guru memiliki peran penting dalam memperkenalkan konsep kebinekaan ini sejak usia dini hingga remaja, namun tidak semua pendidik memiliki pengetahuan atau keterampilan yang memadai untuk mengajarkan nilai-nilai ini.
Menolak Intoleransi mulai dari diri
Wawasan kebinekaan global adalah pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kebhinekaan, toleransi, kerjasama lintas budaya, dan penghargaan terhadap perbedaan. Wawasan kebinekaan global dapat diwujudkan dengan melakukan beberapa perilaku, seperti mencintai kebudayaan asli Indonesia, menghargai orang lain, dan melakukan kolaborasi tanpa memandang agama, suku, dan ras.
Kasus-kasus intoleransi, baik yang terkait dengan agama, suku, maupun ras, masih terjadi di Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang beragam seperti Aceh Timur. Lingkungan pendidikan memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk sikap toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman. Dengan memperkenalkan modul kebinekaan global kepada para guru, diharapkan mereka dapat mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam kurikulum dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan damai. Salah satu faktor yang menyebabkan intoleransi di masyarakat adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap perbedaan. Pendidikan yang minim tentang keberagaman budaya dan agama bisa membuat seseorang mudah berprasangka buruk terhadap kelompok lain. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan munculnya paham intoleransi adalah: Kepribadian, Pengetahuan yang memutlakkan, Hubungan dengan kekuasaan, Menganggap pribadi atau golongannya paling benar.
Kampanye kebinekaan
Pada tahun 2023. Aceh timur Telah Melaksanakan kegiatan “RTL PENGIMBASAN DISEMINASI DAN SOSIALISASI WAWASAN KEBINEKAAN GLOBAL PADA 600SAN SATUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR, RENTANG WAKTU AGUSTUS SAMPAI SEPTEMBER 2023”. Berbagai kasus persoalan perbedaan sudut pandang masyarakat di sekitar lingkungan sekolah terkait iklim kebinekaan yang disampaikan oleh peserta pelatihan yang terdiri dari KEPALA SATUAN PENDIDIKAN DAN GURU, adapun persoalan yang dihadapi kebanyakan berakar dari minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang keberagaman, makna mencintai, menghargai perbedaan pendapat dan interaksi sosial, akar masalah dari hal tersebut diatas karena sebagian besar warga di wilayah ACEH, hidup dalam tekanan masa PERANG. Oleh sebab itu persoalan- persoalan intoleransi pun bermunculan sampai kepada “DRAMA” perdebatan soal program-program sekolah yang terkadang tidak diterima oleh warga sekitar sekolah. Melalui kegiatan Diseminasi WAWASAN KEBINEKAAN, TIM narasumber melakukan diskusi berbasis identifikasi AKAR MASALAH setiap persoalan yang dihadapi satuan pendidikan, sehingga dapat menggeser pola pikir masyarakat aceh timur untuk memahami wawasan kebinekaan yang dilakukan oleh satuan pendidikan melalui hal – hal sederhana, seperti melibatkan masyarakat setempat ikut serta dalam menjalani proses pembelajaran di sekolah, salah satunya adalah memberikan tugas kepada warga dekat sekolah menjadi petugas kebersihan, petugas penjaga keadaan sekolah, dan sebagainya. Upaya – upaya sederhana yang disampaikan oleh tim narasumber WKG Kabupaten aceh Timur dapat diterima oleh para peserta dan mereka implementasikan di sekolah masing-masing melalui kegiatan – kegiatan positif yang berkolaborasi dengan warga setempat.
Bergerak mencapai kebersamaan
Perjalanan Pelaksanaan Diseminasi Wawasan Kebinekaan global diawali dengan rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan, diantaranya Pengawas TK, PAUD, SD, SMP, para KORWIL, KABID, pejabat pengambil kebijakan, MKKS, K3S, dan Penilik Paud dengan agenda penentuan jadwal pelaksanaan Diseminasi Wawasan Kebinekaan Global di setiap Wilayah dengan sasaran para Kepala satuan Pendidikan dari jenjang TK/PAUD, SD dan SMP, para pengawas dan Penilik PAUD. Kegiatan berjalan selama 7 Hari dengan total peserta lebih kurang 600 (enam ratus) orang peserta, dengan tujuan agar para kepala satuan pendidikan dapat menyebarluaskan informasi tentang nilai-nilai kebinekaan kepada para Guru di satuan pendidikan masingnya, serta pentingnya peran para praktisi pendidikan untuk memahami nilai-nilai toleransi yang harus diimplementasikan sebagai
aksi melaksanakan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah.
Pada tanggal 26 Juni s/d 08 juli 2024, Tim Wawasan Kebinekaan Global Kabupaten Aceh Timur Kembali melakukan Kampanye “IMPLEMENTASI RTL DISEMINASI DAN SOSIALISASI MODUL WAWASAN KEBINEKAAN GLOBAL” dengan sasaran para guru – guru hebat Aceh Timur mulai jenjang TK/PAUD s/d SMP dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Timur, bergerak dan menyampaikan nilai-nilai kebinekaan dari satu wilayah ke wilayah lainnya sampai pada tujuan menggali rasa tanggung jawab para peserta dalam menjalani tugas sebagai agen perubahan kemajuan pendidikan serta mengedukasi agar para guru memahami cara mengimplementasikan dimensi kebinekaan global kepada peserta didik.
Selama perjalanan edukasi wawasan kebinekaan global yang dilakukan dari tahun 2023 sampai saat ini,sekolah sudah melaksanakan kegiatan wawasan kebinekaan. Pengembangan praktik pendidikan yang baik di sekolah dalam pembelajaran, manajemen sekolah, budaya baca, dan partisipasi masyarakat bisa memperkuat implementasi pendidikan karakter di sekolah. Tindak lanjutnya yaitu sekolah sebagai tempat siswa dan guru serta warga sekolah lainnya didorong untuk melakukan sosialisasi atau open house untuk memperlihatkan keberhasilan pelaksanaan Praktik Baik kepada masyarakat.
Praktik Baik dalam aplikasi merdeka mengajar menjadi salah satu materi yang menarik, karena berhubungan dengan gaya mengajar guru. Pembelajaran yang efektif membutuhkan kehadiran sosok guru yang kompeten, yaitu guru yang memiliki kapabilitas untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan baik. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan strategi yang efektif, pengelolaan kelas yang efektif, serta desain kurikulum yang efektif pula (Marzano,2007; 5). Pembelajaran yang efektif terwujud melalui perilaku guru yang meliputi kejelasan penjelasan guru, variasi cara mengajar, orientasi tugas, dan optimalisasi keterlibatan belajar siswa (Borich, 1996; 11). Artinya, pembelajaran yang efektif hanya bisa dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan perundang-undangan.
Dengan demikian praktik baik pembelajaran di sekolah dapat terlaksana dengan baik. Seperti menjelaskan keberagaman suku bangsa, budaya, agama, warna kulit, adat istiadat dan sebagainya. Praktik Baik merupakan kegiatan yang sudah dilakukan atau pengalaman keberhasilan terbaik dari guru dalam menjalankan tugas mereka. Salah satu contoh pelaksanaan Praktik Baik yaitu menjelaskan apa jadinya jika semua manusia semua sama di dunia dan menulis opini. Adapun tujuan dari praktik baik ini adalah : Mengedukasi dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik baik, mendukung dengan merancang interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas, membina anggota kelompok dengan mengajak anggota kelompok untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan, mendorong anggota dengan mempromosikan pekerjaan dari anggota melalui saling berbagi dan diskusi, untuk meningkatkan pemahaman toleransi dan menumbuhkan sikap toleran pada guru, tenaga kependidikan dan menjadikan guru dan tenaga kependidikan (GTK) sebagai agen promosi toleransi kebinekaan. menerapkan pembelajaran yang kolaboratif dan komunikatif untuk mengembangkan keterampilan peserta didik, mengkomunikasikan ekspektasi atau cita-cita dan harapan yang tinggi kepada seluruh peserta didik sehingga menumbuhkan motivasi belajar intrinsik dalam diri mereka.
Metode yang digunakan dalam penerapan praktik baik di sekolah antara lain ;
- Membangun jejaring antara pendidik yang sebelumnya tidak memiliki banyak waktu untuk berdiskusi.
- Memberikan ruang bagi pendidik untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, isu kontekstual, pengalaman pribadi yang dapat membangun pemahaman dan wawasan terkait pembelajaran berbagi praktik baik.
- Membangun dialog atau diskusi antar rekan sejawat yang dapat mengeksplorasi strategi dan solusi baru atas tantangan yang dihadapi dan saling mendukung dalam proses pengembangan diri.
Partisipasi dan kreasi dalam kebersamaan
Kolabulari pelaksanaan Edukasi Wawasan kebinekaan Global bekerjasama dengan Komunitas Belajar SIGUPAI. Komunitas belajar ini juga mendapatkan pelatihan tentang wawasan kebinekaan global yang dilaksanakan PUSPEKA di BPMP Provinsi Aceh pada tahun 2024, sepulang mereka mendapatkan pelatihan tersebut dan melaporkan kegiatan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Timur, mewajibkan mereka melakukan pengibasan Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebinekaan Global di lingkungan Kabupaten Aceh Timur, sehingga penulis, tim WKG Kabupaten Aceh Timur dan SIGUPAI bersanding dan berdampingan melaksanakan pengimbasan RTL Implementasi Modul Wawasan Kebinekaan Global Pada guru Jenjang TK/PAUD sampai SMP di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Aceh Timur, selain itu tim pelaksana juga Berkolaborasi bersama MKKS dan K3S tingkat Kecamatan untuk mengawasi kehadiran peserta pada saat pelaksanaan kegiatan.
Kolaborasi ini juga diharapkan untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan wawasan kebhinekaan global yang dilaksanakan pihak penyelenggara sehingga mencapai keberhasilan demi meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta tentang implementasi wawasan kebinekaan global sebagai strategi menciptakan sekolah aman dari intoleransi dan menguatkan rasa kebersamaan dan saling menghargai menciptakan suasana sekolah yang harmonis.
Dari hasil kegiatan Sosialisasi tahun 2023, ada satuan pendidikan yang melakukan kegiatan aktivitas kreativitas Pada tahun 2024, yaitu TK NEGERI KUNCUP MEKAR Kecamatan Ranto Peureulak menyelenggarakan kegiatan kebinekaan GEBYAR PENTAS CERIA dengan mengusung tema “MENGUATKAN TOLERANSI MENJUNJUNG KERAGAMAN” pada tanggal 13 Juni 2024, berbagai pementasan yang disajikan oleh siswa/siswi TK NEGERI KUNCUP MEKAR tersebut sangat mewakili nilai-nilai kebinekaan dan keberagaman, seperti peragaan BUSANA ADAT dari berbagai PROVINSI, lomba membaca ayat-ayat pendek dan berbagai pertunjukan seni lainnya. Ikut hadir para FORKOMPIMCAM Ranto Peureulak pada saat itu untuk serta pada acara tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan menanamkan nilai nilai kebinekaan dari sejak dini kepada siswa/siswi, wali murid, warga sekolah dan masyarakat pada umumnya, selanjutnya kegiatan kebinekaan juga dilaksanakan oleh SD NEGERI PAYA PELAWI I dan II, kegiatan tersebut langsung melibatkan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran di sekolah seperti sosialisasi anti kekerasan di sekolah yang dilaksanakan oleh pihak sekolah, menerapkan sikap sopan santun antara guru dan peserta didik, budaya gotong royong, membaca yasin setiap hari jumat, dan Sosialisasi sarapan pagi Bersama oleh guru kelas.
Sosialisasi praktik baik oleh guru : (kegiatan membaca yasin setiap jum’at pagi menunjukkan nilai ketaqwaan)
Anti Diskriminasi dan Sara
Selain jenjang TK dan SD, pada satuan pendidikan tingkat SMP juga sudah melakukan Praktik baik dengan tema BUDAYA POSITIF SEKOLAH, yang dilakukan seorang guru bahasa inggris, dari SMP Negeri 1 Darul Aman, berbagai kegiatan positif yang dijadikan landasan penguatan karakter pada peserta didik dan warga sekolah, seperti gotong royong, budaya religi (kegiatan membaca yasin bersama setiap hari Jumat), budaya santun (bersalaman pada guru setiap masuk dan pulang sekolah), serta kegiatan Jumat Berkah dengan tujuan mengajarkan siswa tentang toleransi antar sesama.
Hambatan vs motivasi
Proses koordinasi antara para korwil ke satuan pendidikan tidak tersampaikan sehingga harus melakukan komunikasi langsung lewat media sosial kepada peserta, Sehingga Pada saat Pelaksanaan Pelatihan Tidak semua peserta hadir untuk mengikuti pelatihan, selanjutnya ada beberapa sekolah di wilayah terpencil dan tidak memiliki akses internet sehingga ketinggalan informasi lewat media sosial tentang jadwal pelatihan.
Ada beberapa solusi yang diterapkan oleh tim sebagai upaya penyebaran praktik baik dari sosialisasi Wawasan Kebinekaan global dengan langkah membuat Whatsapp group untuk semua peserta baik yg hadir maupun yang tidak mendapatkan informasi untuk mendapatkan materi – materi WKG yang disampaikan saat pelatihan. Memberikan seruan kepada peserta di wilayah yang terjangkau jaringan internet untuk memberikan materi kepada peserta di daerah terpencil agar mereka tidak ketinggalan informasi sebagai bahan referensi untuk implementasi kegiatan wawasan kebinekaan global di sekolah masing- masing.
Manfaat Utama Selama perjalanan edukasi wawasan kebinekaan global yang dilakukan dari tahun 2023 sampai saat ini,sekolah sudah melaksanakan kegiatan wawasan kebinekaan, berbagai kegiatan positif yang dilaksanakan sekolah sehingga tercetus ide untuk membuat program piasan kebinekaan pada satuan pendidikan. Piasan (Perayaan) Kebinekaan : kegiatan tentang kreativitas siswa tidak hanya di hari atau momen tertentu. Contoh hari Indonesia Raya cukup di hari senin. Kedua, lewat story telling tentang cerita pahlawan aceh saat kemerdekaan, lomba paduan suara lagu HYMNE ACEH sebagai bentuk memahami sejarah aceh dari lagu tersebut dan berbagai kegiatan kreativitas lainnya, wacana ini direspon baik oleh pemangku kepentingan DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh timur. Adapun tujuan kegiatan nanti diharapkan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab semua waraga sekolah agar mampu menunjukkan sikap toleransi dan rasa mencintai keragaman serta mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang perlu dilestarikan. PAISAN KEBINEKAAN akan dilaksanakan di tahun 2025 mendatang.
Kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Timur telah berjalan dengan lancar dan Satuan Pendidikan mampu membuat program dengan tema wawasan kebinekaan global, serta dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi warga sekolah menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan, menghargai keberagaman, menjauhi tindakan bullying dan memiliki rasa cinta tanah air yang lebih kuat, Dengan demikian kegiatan wawasan kebinekaan global dapat diterapkan dengan semestinya. Melalui kegiatan – kegiatan sederhana namun bermakna untuk semua warga sekolah seperti Menerapkan perilaku yang tidak membeda-bedakan teman di kelas/sekolah, memberi teladan untuk selalu bergaul dengan setiap individu tanpa melihat dari agama, suku, dan ras tertentu, mengembakan sikap saling toleransi demi menjaga persatuan bangsa, bersikap tidak mengganggu/menghambat jalannya ritual peribadatan orang lain yang berbeda agama dan kepercayaan., saling menghormati dan menghargai teman di kelas/sekolah yang sedang menjalankan ritual ibadahnya meskipun berbeda agama. Semoga dengan memiliki nilai- nilai Wawasan Kebinekaan global ini diharapkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang maju, tentram dan sejahtera, mampu berdaya saing dengan tetap berkarakter Pancasilais, menguatkan pemahaman untuk menjaga kerukunan di tengah perbedaan serta mewujudkan sikap toleransi dan harmonisasi dalam kehidupan sehari- hari sehingga memiliki dampak positif dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif mengurangi konflik antar budaya, sekolah mampu membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang kuat dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, membentuk sikap saling menghargai dan menghormati, membantu siswa mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya, membantu siswa berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal dan membantu siswa memahami tantangan dan kebutuhan yang dihadapi oleh masyarakat di negara lain.
Oleh sebab itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh timur berharap satuan Pendidikan mampu menjaga keutuhan keragaman dalam kebersamaan melalui kegiatan- kegiatan positif serta edukatif sesuai kebutuhan peserta didik dan warga sekolah untuk menjaga nilai- nilai kebinekaan dalam kehidupan dimasa yang akan datang.
Untuk dapat menjalankan program ini, kami merekomendasikan agar menjaga sinergitas antara dinas pendidikan dengan organisasi satuan pendidikan dan para pemangku kepentingan seperti MKKS, K3S, HIMPAUDI, IGTKI, KOMBEL, IKATAN PENGAWAS SEKOLAH dan PENILIK PAUD PNF Sebagai bahan rekomendasi lainnya untuk satuan pendidikan perlu diadakan kegiatan serupa secara rutin untuk memperkuat pemahaman peserta didik tentang keberagaman, melibatkan orang tua siswa dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kebinekaan dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk memperkaya materi pembelajaran, serta Pendekatan yang inklusif yang bertujuan menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang mereka. Libatkan semua siswa dalam kegiatan dan berikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman.
Mari bersama menolak intoleransi
Wawasan kebhinekaan global adalah pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kebhinekaan, toleransi, kerjasama lintas budaya, dan penghargaan terhadap perbedaan. Tujuan utama wawasan kebhinekaan global adalah agar calon pendidik dapat memahami perbedaan dalam kehidupan secara menyeluruh.
Mari kita melakukan aksi edukasi tentang wawasan kebinekaan global yang mencerminkan cinta keragaman untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman sehingga peserta didik dan semua warga sekolah mampu berkarya sesuai dengan kebutuhannya.
Referensi atau Sumber
Puspeka Kemdikbud Ristek
https://www.youtube.com/results?search_query=film+pendek+anti+perundungan+sd
https://www.youtube.com/results?search_query=stop+bullying+(materi+layanan+bk)
https://www.youtube.com/watch?v=g9T7qfPKJeQ
https://www.youtube.com/watch?v=W7ZKhiY6BNY
Penulis: Erwina Gusti – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur